Senin, 09 Mei 2016

Politeknik Wilmar Business Indonesia Hadir di Medan



Medan – Era Globalisasi saat ini, pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kompetisi untuk kemajuan bangsa, masuknya produk-produk dan tenaga kerja luar negeri ke Indonesia sebagai wujud dari pasar global yang telah disepakati bangsa-bangsa di dunia untuk bisa bersaing secara bermutu dan kreatif.

Pj Walikota Medan diwakili Asisten Kesejahteraan Masyarakat H Erwin Lubis SH, menyatakan hal itu saat menghadiri syukuran berdirinya Politeknik Wilmar Business Indonesia dan Seminar “Peran Strategis Pendidikan Vokasi Berkewirausahaan dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia”, berlangsung di Hotel JW Mariot, Medan, Jumat (6/11/2015).

Syukuran dan Seminar tersebut dihadiri Direktur dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi RI, Prof Olky Karna Radjasa, Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut, Prof Dian Armanto PHd, Ketua Yayasan, Murni Sadar Dr Mutiara MKT dan Direktur Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia, Mukdin Turnip.

Pj. Walikota Medan meminta kepada semua pihak penyelenggara pendidikan, agar pendidikan sekarang tidak hanya berorientasi pada pembekalan pengetahuan, tapi juga pembekalan kemampuan keterampilan sehingga dapat mengolah sumber daya manusia (SDM) yang unggul. “Semoga berdirinya Politeknik ini, mampu memberikan kontribusi terhadap kemajuan dunia pendidikan khususnya di Kota Medan,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia, Dr Mukdin Turnip mengemukakan, peserta seminar ini terdiri dari unsur Perguruan Tinggi, Kepala Sekolah tingkat SLTA dan Sederajat, Unsur Industri Pelajar dan Mahasiswa. “Seminar ini juga mensosialisasikan Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia, dan tampil sebagai nara sumber Direktur Riset Dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof Olky Karna Radjasa dan Dr Megawati Santoso

Definisi Entrapreneurs


Entrepreneur atau wirausaha didefinisikan sebagai orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat dalam meraih kesuksesan.

Ada beberapa kriteria yang menggambarkan seorang entrepreneur yaitu; percaya diri, suka mengambil resiko, mandiri, komitmen dan semangat yang tinggi, serta berdedikasi untuk mencapai titik kesuksesan dari setiap langkah yang ditempuhnya. Seorang entrepreneur dikatakan percaya diri ketika dia percaya bahwa dirinya sedang berada dalam pengendalian mencapai tujuan utamanya, mempunyai target-target yang jelas sesuai dengan visinya, dan dapat mengendalikan dirinya dalam menjalankan misi untuk mencapai visi tersebut.


Seorang entrepreneur juga dapat dikatakan ”Tolerance to Ambiguity”. Ia berani untuk menghadapi resiko dari setiap keputusan yang dibuatnya. Kegagalan tidak menjadi jurang bagi dirinya, tetapi menjadi tumpuan untuk tetap bisa bangkit meraih sebuah kesuksesan ditunjang dengan kemandirian, komitmen, semangat dan dedikasi yang tinggi. Kriteria-kriteria tersebut sangatlah penting, tetapi ada satu hal yang tidak kalah penting dimana menjadi salah satu modal utama untuk menjadi seorang entrepreneur sejati, yaitu diperlukannnya mental. Mental disini berbicara mengenai respon hati kita akan suatu hal yang kita temui sewaktu berwirausaha.

Dalam berwirausaha kita pasti akan menemukan sebuah halangan, masalah, maupun rintangan. Masalah itu dapat dikatakan besar ataupun kecil tergantung dari respon hati kita dalam melihatnya. Sebuah masalah besar maupun kecil akan membuat diri kita terpuruk, tertekan saat respon hati kita kalah akan masalah tersebut. Respon hati tersebut dapat berupa pandangan-pandangan negatif. Pandangan negatif hanya mempunyai satu fungsi, yaitu mematahkan semangat kita.

Sewaktu semangat kita telah patah, apa yang kita harapkan? Kita seakan tidak bisa untuk berharap karena harapan itu ditutupi oleh pandangan-pandangan negatif yang ada.

Oleh sebab itu, kembali lagi terhadap respon hati kita.
Untuk mengatasi sebuah masalah dalam berwirausaha, kita harus melihat sebuah masalah sebagai suatu pandangan yang positif. Pandangan positif ini akan membuat diri kita bersyukur akan apa yang terjadi dan melihat masalah itu sebagai sebuah kesempatan yang baik. Kesempatan untuk lebih maju, lebih berkarya, dan akan menjadikan diri kita lebih baik dalam menjadi seorang entrepreneur.